Rabu, 17 Desember 2008

PENULISAN KUTIPAN (METODOLOGI PENELITIAN --APP)

Penulisan Kutipan:
1. Kutipan harus sesuai dengan aslinya dalam ejaan, kapitalisasi, pengalineaan dan seterusnya.
2. Jika kutipan terdiri dari 4 baris atau kurang, maka kutipan tersebut dimasukan ke dalam alinea yang sama atau paragraph.
3. Jika terdiri dari lima baris atau lebih harus diketik berspasi satu dengan mengkosongkan lima hentakan dari margin kiri.

Penulisan Catatan Kaki
1.ibid : adalah singkatan dari ibiden, yang berarti ditempat yang sama. Ibid digunakan untuk membuat catatan kaki yang kedua kalinya dari catatan kaki yang mendahului sebelum diselingi oleh catatan kaki yang lain.
Contoh :
1. S. Takdir Alisyahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Ed,II, Cetakan ke 9, Jakarta,Pustaka Rakyat NV, 1953, 30.
2. Ibid - untuk buku dan halaman sama.
2. Ibid, halaman 31  untuk halaman berbeda.

2. Op.Cit, singkatan dari Opera Citato, yang berarti dalam karya yang telah disebut.
Contoh :
1. S. Takdir Alisyahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Ed,II, Cetakan ke 9, Jakarta,Pustaka Rakyat NV, 1953, 30.
2. ..................
3. S. Takdir Alisyahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Op.Cit.halaman 31

3. Loc.Cit (Loco Citato), berarti ditempat atau halaman yang telah disebutlkan.
Contoh :
1. S. Takdir Alisyahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Ed,II, Cetakan ke 9, Jakarta,Pustaka Rakyat NV, 1953, 30.
2. .................
3. S. Takdir Alisyahbana, Loc.Cit

Pembuatan footnote dengan MS Word 2003 :
Insert --> References --> Footnote

Rabu, 03 Desember 2008

ILMU DAN HUMANIORA (Ilmu Budaya Dasar smt 3 Manajemen)

Humaniora

Elwood mendefinisikan “humaniora” sebagai seperangkat dari perilaku moral manusia terhadap sesamanya (Elwood, 1975).

Ilmu
”Ilmu” dalam tulisan ini diartikan sebagai semua pengetahuan yang terhimpun lewat metode-metode keilmuan.

Kebenaran
”Kebenaran” dibatasi pada kekhususan makna ”kebenaran keilmuan (ilmiah)”. Kebenaran ini tidak mutlak, dan tidak sama ataupun langgeng, melainkan bersifat nisbi (relatif), sementara (tentatif), dan hanya merupakan pendekatan.

Firasat
Firasat atau ilham tak mudah diperoleh, Hanya mereka yang terlatih sungguh-sungguh dan akal budinya benar-benar terasah dan siaplah yang mempunyai peluang untuk menangkap bersitan kelipan ilham yang mengilas lintas dengan tiba-tiba di tengah kegelapkelaman dunia rahasia keilmuwan dan jubalan berjuta data.Kata Einstein:”. . .saya segera belajar mencium jejak yang menuju ke kedalaman, dan mengabaikan semuanya yang lain, segala hal yang mengaburkan akal budi dan menyesatkan perhatiannya dari hal-hal yang pokok.
(zis).

Jumat, 07 November 2008

BAB II PERKEMBANGAN KONSEP SIM

PERKEMBANGAN KONSEP SIM

2.1 Perhitungan Manajerial `
a. Perhitungan Keuangn
–Laporan rugi-laba (income statement)
–Neraca
b. Perhitungan Manajerial
–Analisis biaya
–Analisa Balik Modal (BEP)
2.2 Ilmu Pengetahuan Manajemen
• Penekanan pendekatan sistematis dalam pemecahan persoalan dan penerapan metode ilmiah pada penelitian.
• Memakai model matematis dan prosedur matematis serta statistik dalam analisis.
• Bertujuan mencari keputusan optimal atau kebijakan optimal Keberhasilan Ilmu Pengetahuan Manajemen
2.3 Operasional dan taktis
–Manajemen persediaan barang (inventory management)
–Tata letak pabrik
–Pengaturan angkutan (transportation routing)
–Analisa penanaman modal
Pembentukan Model Untuk Analisis
• Pemakaian rumus matematik atau prosedur perhitungan
• Program komputer
Ilmu Pengetahuan Manajemen yang tergantung pada komputer:
• Pemrograman linier (linear programming)
• Pemrograman integer (integer programming)
• Pemrograman dinamis (dynamic programming)
• Teori antrian (queueing theory)
• Teori permainan (game theory)
• Teori keputusan (decision theory)
• Simulasi (simulation)
2.4 Teori Manajemen
• Menekankan pada optimasi
• Mempertimbangkan keterbatasan manusia dalam mencari pemecahan.
o –Perilaku
o –Motivasi
o –Struktur organisasi
o –Sistem kerja






Pengolahan Komputer:


SIM di Mata Pemakai


2.5 Konsep-konsep Pokok

Pokok-Pokok Sebuah SIM
• •Perangkat keras komputer
• •Perangkat lunak
o –Perangkat lunak sistem umum
o –Perangkat lunak terapan umum
o –Program aplikasi
• •Data-base (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
• •Prosedur
• •Petugas pengoperasian




Subsistem Utama Pada Sebuah Manufakttur







Contoh Subsistem yang lebih kecil





Subsistem Kegiatan Pokok


Hubungan subsistem kegiatan pada subsistem fungsional


Daur Hidup Pengembangan SIM

Kesimpulan
• Informasi penting bagi manajemen.
• SIM dapat mengurangi biaya, meningkatkan kemampuan dan prestasi sistem informasi
• SIM menggunakan database
• SIM terdiri dari hardware, software, database, prosedur serta petugas operasional.
• Perkembangan SIM mengikuti rencana induk yang digambarkan dengan daur hidup perkembangan SIM
• Metode perkembangan SIM adalah trial and error
• Tidak ada kesepakatan penuh terhadap struktur bahkan nilai sebuah S

BAB II KONSEP SISTEM

KONSEP SISTEM
3.1 Prosedur dan Komponen
Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan pendekatan:
a. Prosedur
Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu". Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu". Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaiman (how) mengerjakannya.
b. Komponen/elemen
Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu". Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.
Contoh :
Sistem Akuntansi terdiri dari sub sistem akuntansi penjualan, sub sistem akuntansi pembelian, sub sistem akuntansi penggajian dan sub sistem akuntansi biaya, dengan dokumen-dokumen dasar sebagai komponennya, seperti buku jurnal, buku besar, buku pembantu, neraca saldo, laporan rugi/laba, dan laporan perubahan modal. Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian sistem. Sering sekali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan. Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen, yaitu pekerjaan, kegiatan, misi atau bagian-bagian sistem yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan. Untuk komponen misi atau tujuan, seringkali sukar untuk dilihat.Manajemen suatu sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada perencanaan dan pengendalian (feedback).
System : In data processing, a collection of men, machines, and :: methods organized to accomplish a set of specific functions.
: Sehingga untuk menganalisis atau merencanakan sebuah sistem, seorang :: analis / perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari suatu sistem tersebut.

Tujuan suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

3.2 Klasifikasi Sistem
Sistem diklasifikasikan menjadi 4 klasifikasi, yaitu :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak adalah "sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik". (Contoh : Sistem Teologia).Sistem fisik adalah "sistem yang ada secara fisik". (Contoh : Sistem Komputer).
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System). Sistem alamiah adalah "sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia". (Contoh : Sistem Perputaran Bumi). Sistem buatan manusia adalah "sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin". (Contoh : Sistem Informasi).
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System), Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan (Contoh : Sistem Komputer melalui program). Sistem tak tentu adalah "sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas".
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup adalah "sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya". Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup), yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah "sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya". Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.
3.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :
a. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki ` fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

3.4 Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semunya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian transformasi baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
Tahapan dalam menganalisis sistem :
1. Definisikan masalahnya.
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan ?. Apa tujuan usaha analisis sistem ?.
2. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya. Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari. Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan lingkungan?
c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa rumusan pengembangannya ?
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?.
4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5. Terapkan alternatif tersebut.
6. Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem.


Berikut ini adalah beberapa dasar bagi teori sistem oleh para ahli :

+--------------------------------------------------------------------------+
:No: Teori Sistem Umum : Kepentingannya bagi disain sistem informasi:
+--------------------------------------------------------------------------+
:1 : Komponen-komponen dari : Gambarkan komponen-komponen dan hubungan :
: : suatu sistem berinteraksi: antara mereka selama proses analisis :
+--------------------------------------------------------------------------+
:2 : Sebuah sistem adalah : Yakinkan untuk merumuskan keseluruhan :
: : suatu keseluruhan : sistem sebelum menguji sub sistem :
+--------------------------------------------------------------------------+
:3 : Sistem adalah pengejar : Apa tujuan sebuah sistem informasi ? :
: : tujuan (goal seeking) : :
+--------------------------------------------------------------------------+
:4 : Sistem mempunyai masukan : Tugas utama disain adalah untuk menentukan :
: : dan keluaran : masukan dan keluaran :
+--------------------------------------------------------------------------+
:5 : Sistem mengubah masukan : Satu tugas utama disain adalah menentukan :
: : untuk menghasilkan : pengolahan untuk membuat keluaran dari :
: : keluaran : masukan :
+--------------------------------------------------------------------------+
:6 : Sistem menunjukkan : Pengolahan informasi adalah hal krisis :
: : adanya entropi : bagi keberhasilan sebuah organisasi :
+--------------------------------------------------------------------------+
:7 : Sistem harus : Sistem informasi membantu mengendalikan :
: : dikendalikan : organisasi; sistem informasi harus :
: : : mempunyai umpan balik bagi unjuk kerja :
: : : mereka serta harus dikendalikan :
+--------------------------------------------------------------------------+
:8 : Sistem membentuk hirarki : Disain sistem informasi merupakan tugas :
: : : yang berhirarki; sistem terdiri dari :
: : : hirarki subsistem :
+--------------------------------------------------------------------------+
:9 : Sistem memperlihatkan : Sistem informasi mempunyai banyak bagian- :
: : adanya diferensiasi : bagian khusus :
+--------------------------------------------------------------------------+
:10: Sistem memperlihatkan : Ada banyak cara untuk mendisain sebuah :
: : adanya equifinality : sistem untuk mencapai sasaran yang :
: : : dikehendaki :
+--------------------------------------------------------------------------+
Tabel 1 : Teori Sistem Umum dan Disain Sistem Informasi

CURHATNYA MAHASISWA

Manusia diciptakan oleh Allah swt.Dengan dibekali akal pikiran dan hawa nafsu.Manusia adalah makhluk yang sempurna dibandingkan dengan makhluk-Nya yang lain.
Dikala sebuah kegagalan atau suatu hal terjadi dan bertentangan dengan akal pikiran menimpa seseorang,seakan-akan keadilan tidak berpihak kepadanya.Akan tetapi disitulah keadilan ditegakan.
Allah memberikan yang terbaik kepada hambanya,dibalik kegagalan pasti ada hikmah dibaliknya dan itulah yang terbaik buat kita.Ambil hikmah dari kegagalan untuk hari esok yang lebih baik,dan janganlah menjadikan kegagalan sebagai tolak ukur maksimal dari apa yang telah kita lakukan.
Tanamkan bahwa kita bisa lebih baik dari itu.Selamat Mencoba.
Oleh :Eko.Cahyono


Saat tak kulihat mentari cerah hari ini
Aku berharap pelangi menggores langit bagai senyum bidadari
Saat tak ku lihat bulan pada malamnya
Aku berharap ada bintang jatuh di ujung mata

Tapi siapa perduli itu semua
Karna aku tau mereka tak akan selalu ada untukku.

Bukan salah mentari
Karna ia tak akan ada jika awan hitam menyelimutinya

Bukan pula salah pelangi
Karna tak mungkin ia ada jikalau tak ada warna yang terbias ke wajah langit

Ku tak mungkin salahkan bulan
Walau banyak tapi sesungguhnya hanya beberapa yang
Bercahaya tereang

Tak pula kusalahkan bintang
Walau banyak tapi sesungguhnya hanya beberapa yang bercahaya terang

Dan inilah aku yang apa adanya
Sampai kututup mata ku hari ini dan ku mulai hitung
Lagi esok hari berapa banyak cinta ku dapat hari ini.

Oleh : Ayu Hilda.





Ya Allah sesungguhnya
Ku memohon kepadamu
Cintamu dan cinta orang-orang yang mencintaimu

Serta cinta yang dapat mendekatkan
Ku kepada cintamu
Ya Allah apa yang engkau
Anugrahkan kepadaku
Dari apa-apa yang ku cintai
Maka jadikan ia kekuatan bagiku
Tentang apa yang engkau cintai
Dan apa-apa yang engkau singkirkan
Dariku dari apa-apa yang kucintai
Maka jadikanlah ia kekosongan bagiku.
Oleh: Ayyu Ruyatul B



CINTA

Hidup penuh dalam naungan cinta
Karna cinta bagian dari cita-cita
Untuk apa punya mata kalau tidak untuk melihat
Untuk apa bermimpi kalau tidak punya masa depan
Cinta adalah perjuangan
Cinta adalah bagian dari harapan
Janganlah mencintai sesuatu berlebihan
Dan janganlah membenci sesuatu berlebihan
Karna cinta hádala karunianya.
OLEH : Asrarudin



Kasihku Untukmu
Setiap detik aku merindukanmu
Setiap doa aku selalu menangis karena merindukanmu
Setiap kesalahan yang ternoda
Akan ku basuh selamanya
Cintaku padamu amat besar
Terima kasihku padamu amat besar
Oh Ibu..................
Maafkan hati ini selalu marah
Karena hati ini tidak dapat jauh darimu
OLEH : Ade Suryani


Cinta Kasih

Cintamu yang kian tulus selalu aku jaga
Kasihmu yang kian tak pernah usai
Selalu tertinggal di dada

Keinginan yang kian banyak selalu kau berikan untukku
Kesulitan yang kian menerpa kau selalu ada untukku
Begitu besar cintaku padamu,dan sampai nafas terhentipun

Sedetik aku tak menyapamu
Sunyi dihati kian akan selalu merana

Setitik aku tak membaca surat-surat mu
Hati ini kian gelisah

Cinta..............
Kian besar cintaku padamu
Sampai nanti Ya Allah aku akan
Selalu Mencintaimu

Juwita


Mimpi

Apakah ini mimpi atau hanya sebuah khayalan belaka
Apakah kau benar-benar hadir kembali
Apakah ini sebuah mimpi,kau telah membangunkan jiwaku yang telah mati
Kau telah membangunkan aku dalam tidur panjangku

Kini mataku terbuka kembali setetes cahaya menyentuh kalbuku,menyegarkan jiwaku
Apakah ini mimpi belaka
Jangan,,,
Jangan kau bagunkan tidurku kalau hanya untuk kau tinggalkan lagi

Kuingin kau membangunkanku untuk mengajaku pergi jauh
Ke tempat dimana kita akan tetap bersama
Yaitu pelabuhan cinta,di sana kita akan mulai membangun dermaga tempat kita bersandar
Untuk merajut cinta kasih

M.Arifin




”Hidup Adalah Tantangan”

Manusia akan merasakankebahagiaan,
Dikala telah melewati kesedihan..
Mungkin saat ini,
Tuhan menunda satu bagian dari kebahagiaan..
Tapi kuyakin 999 kebahagiaanku..
Telah menanti di masa depan..

Tuhan lebih tahu apa yang terbaik bagi hambanya...
Dari satu masalahku,tersimpan 9999 hikmah...
Dunia akan tampak seperti yang kita inginkan...
Tergantung dari sudut mana kita memandang...

Ya Tuhan,,
Janganlah kau melebihkan rasa cintaku...
Selain kepada yang bisa menciptakanku...
Ya Tuhan,,
Jadikan hidupku tenang,mengalir bagai air
”Hidupku untuk mati” & ”Matiku untuk hidup”
”Tak ada cinta yang abadi,selain kepadamu Tuhan”...

Kesepian di hari ini,membuatku sadar...
Bahwa dari kuberasal & kemana ku kan pergi
Ya Tuhan,,
Ampunilah segala Dosa-dosaku...



Amin Nuryamin

Rabu, 22 Oktober 2008

TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS (SESI 6)

TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS (SESI 6)

• Literatur dimaksud bisa dari jurnal, buku, text database, tesis orang lain, disertasi doktor, paper, skripsi, makalah seminar dll)
• Untuk mengarahkan peneliti dalam memperoleh perspektif ilmiah yang menajdi alndasan pengembangan hipotesis.
• Untuk menghindari kemungkinan duplikasi dalam metode pengumpulan dan pengolahan data.
• Mengarahkan argumentasi penggunaan metode pengumpulan dan pengolahan data penelitian sekarang kaitannya dengan penelitian sebelumnya.
• Untuk melakukan konfirmasi terhadap teori-teori atau temuan-temuan sebelumnya.
• Untuk menemukan keterbatasan penelitian terdahulu dan kemudian memperbaiki pada penelitian saat ini.

Faktor-Faktor Yang dipertimbangkan Dalam telaah Literatur/riset terdahulu:
• Harus membahas identifikasi variabel-variabel yang relevan dengan masalah penelitian
• Harus menyatakan sifat dan arah hubungan atau perbedaan antara dua atu lebih variabel yang diteliti.
• Menjelaskan hubungan atau perbedaan antara variabel yang divisualisasikan dalam diagram.
• Menjelaskan perspektif yang menajdi landasan dalam pengembangan hipotesis berdasarkan temuan-temuan riset sebelumnya.

Rumusan Hipotesis
Kriteria Hipotesis yang baik adalah:
1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian.
2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.
3. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.

Format Hipotesis
1. Pernyataan “Jika – Maka “
2. Hipotesis Nol Dan Alternatif
3. Hipotesis Directional Dan Non Directional

Pernyataan “Jika- Maka’
Contoh:
Jika Pegawai Mengalami Tekanan Dalam Bekerja Yang Lebih Rendah, Maka Mereka Akan Memperoleh Kepuasan Kerja Yang Lebih Tinggi.

Hipotesis Nol Dan Alternatif
Contoh:
Ho= Tidak Ada Pengaruh Signifikan Kenaikan Gaji Terhadap Kinerja Pegawai
Ha = Ada Pengaruh Signifikan Kenaikan Gaji Terhadap Kinerja Pegawai

Hipotesis Directional Dan Nondirectional
• Hipotesis Directional Adalah Hipotesis Yang Menyatakan Sifat Dan Arah Hubungan Secara Tegas Antara Dua Atau Lebih Variabel. Contoh: Kualitas Pelayanan Jasa Perpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit.
• Hipotesis Nondirectional Adalah Hipotesis Yang Tidak Menyatakan Arah Hubungan Antara Variabel. Hipotesis Ini Digunakan Bila 1). Belum Ada Teori Yang Menajdi Landasan Untuk Menentukan Arah Hubungan Antar Variabel 2). Menurut Riset Terdahulu Ditemukan Belum Ada Kejelasan Hubungan Antar Variabel Yang Diteliti.
Contoh Hipotesis Non Directional
• Ada Hubungan Langsung Variabel Gaya Kepemimpinan Dengan Ketidakpastian Lingkungan Bisnis.

TIPE VARIABEL DAN HIPOTESIS (SESI 5)

TIPE VARIABEL PENELITIAN

Variabel dilihat dari Skala Nilainya
• Variabel kontinu yaitu variabel yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu. Misal Tinggi-sedang, satu sampai dengan 7
• Variabel Kategoris yaitu variabel yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu (skala nominal) Contoh: Sikap:Baik-buruk,
Dilihat Dari Perlakuannya
• Vaariabel aktif yaitu variabel-variabel yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian eksperimen.
• Variabel atribut yaitu variabel yang tidak dapat dimanipulasi untuk keperluan riset, contoh: Intelegensi, sikap,jenis kelamin dsb.
Variabel dilihat dari fungsinya:
• Variabel independen
• Variabel dependen.
• Variabel Moderating
• Variabel Intervening.

Definisi Operasional
• Definisi Operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.
• Menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk mengopersionalkan construct sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran cosntruct yang lebih baik.

Teori Dan Penelitian
• Penelitian pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari metode ilmiah, yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.
• Teori merupakan bagian dari ilmu yang memberikan penjelasan mengenai fenomena alam. Karena teori bagian dari ilmu maka memiliki jalinan erat dengan penelitian.
• Penelitian merupakan proses yang sistematis untuk mengembangkan teori.

Posisi dan Peran teori
• Untuk penelitian kuantitatif, teori melandasi perumusan amsalah, pengembangan hipotesis, pengujian data dan pembuatan kesimpulan, sehingga hasilnya bisa dukungan atau penolakan terhadap teori.,
• Dalam penelitian kualitatif, teori merupakan kulminasi dari penelitian kualitatif yang disusun melalui proses pengumpulan data, kategorisasi data dan pengembangan pola atau susunan teori.

PROPOSISI DAN HIPOTESIS
• Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya, megenai konsep atau construct yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.
• Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut hipotesis.
• hipotesis menyatakan hubungan yang diduga antara dua atau lebih variabel dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.
• hipotesis dapat diturunkan dari telaah teori maupun riset terdahulu/empiris.


Fungsi Hipotesis
• Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya.
• Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji secara empiris
• Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode –metode pengujian data.
• Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian

DATA DAN CONSTRUCT (SESI 4)

DATA DAN CONSTRUCT (SESI 4)

Reference
J. Supranto, 1997,”Metode Riset”, Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta


Definisi
Webster New int’l:
“Things known or assume” (Sesuatu yang diketahui atau dianggap)
Diketahui : Merupakan Fakta
Dianggap :
1. Pernyataan tentang sesuatu yang sudah terjadi, akan tetapi belum diketahui kebenarannya (Hipotesis)
2. Pernyataan tentang sesuatu yang belum terjadi, bisa terjadi atau bisa juga tidak terjadi (= Ramalan/Forecasting)

Kegunaan Data
1. Untuk mengetahui / memperoleh gambaran tentang sesuatu keadaan.
contoh: Data tentang keuangan perusahaan, akan menggambarkan kondisi keuangan yang ada dalam perusahaan

1. Untuk membuat keputusan atas persoalan.
Oleh karena masalah ada karena ada penyebabnya, maka memecahkan penyebab masalah merupakan usaha untuk menghilangkan masalah.
ada 3 kegunaan data dalam pengambilan keputusan :
a. Data sebagai dasar penyusunan rencana
b. Data untuk alat kontrol dalam pelaksanaan suatu rencana (Standar)
c. Data untuk dasar evaluasi
Pembagian Data
1. Menurut Sifatnya:
a. Data Kualitatif : Data yang tidak berbentuk angka. Contoh: Jakarta Macet, Bogor Sejuk, penjualan turun.
b. Data Kuantitatif: Data yang berbentuk angka.
2. Menurut Sumber Data
a. Data Internal, menggambarkan kondisi organisasi tersebut.
b. Data Eksternal, menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja organisasi
3. Menurut Cara memperolehnya :
a. Data Primer, Data yang dikumpulkan sendiri oleh peroranga/organisasi langsung melalui objeknya.
b. Data Sekunder, Data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi
4. Menurut Waktu Pengumpulan
a. Data Cross Section, Data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu ( at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan paa waktu tersebut. Cross section analisis bersifat statis (Static analysis) oleh karena tidak memperhitungkan perubahan-perubahan yang terjadi yang disebabkan adanya perubahan waktu.
b. Data Time Series, Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama peride tersebut.

Konsep - Construct
• Konsep merupakan ekspresi suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena-fenomena.
• Contoh:
– Prestasi akademik merupakan abstraksi dari kemampuan belajar mahasiswa.
• Bobot adalah konsep dari suatu benda yang mempunyai karakteristik berat/ringan.

Tingkatan Abstraksi Konsep
• Tingkat abstraksi konsep tergantung dari mudah atau tidaknya fenomena yang diabstraksikan dapat diidentifikasikan.
• Contoh:
• Tanah adalah konsep aktiva tetap yang berujud dan secara fisik mudah dikenali
• Aktiva Tetap adalah lebih general
• Sehingga aktiva merupakan konsep yang lebih akbstrak daripada tanah.
• Konsep-konsep yang sangat abstrak/lebih abstrak sering disebut construct.

Bagaimana construct dalam riset?
• Construct dalam riset tidak hanya diartikan lebih abstrak, namun juga menyangkut apa yang dipersepsikan orang.
• Contruct dalam riset mempunyai makna yang berbeda dengan konsep sebab construct merupakan abstraksi dari fenomena yang dapat diamati dari berbagai dimensi.

Contoh Construct Kepuasan Kerja
• Kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena psikologis seorang terhadap pekerjaan yang diamati berdasarkan persepsi yang bersangkutan terhadap berbagai dimensi lingkungan pekerjaan yaitu:
• Dimensi Tugas yang dikerjakan, rekan-rekan sekerja, atasannya, kompensasi, promosi karir dll.

• Dimensi-dimensi construct yang tersusun menjadi construct yang lebih abstraks yaitu construct kepuasan kerja.
• Misal dimensi contruct kepuasan terhadap tugas dapat diobservasi berdasarkan tanggapan seseorang mengenai sifat, jenis, kondisi atau hal lain yang ditugaskan misalnya rutinitas tugas, kompelksitas tugas dan sebagainya.

Dengan demikian construct terdiri dari konsep-konsep yang dapat diamati yang selanjutnya untuk keperluan penelitian diukur dengan menggunakan skala pengukuran.
Construct yang diukur dengan skala tertentu selanjutnya menjadi variabel.
Penggunaan Construct
• Dengan mengoperasionalkan construct ke dalam konsep-konsep yang dapat diamati dan diukur menjadi variabel penelitian.
• Menghubungkan construct yang lain menjadi konstruksi teori. Misal: Inovatif dan Kreatif merupakan bagian dari fungsi kepuasan kerja dan prestasi kerja.

MASALAH PENELITIAN (SESI 3)

Masalah Penelitian

• Tahap paling krusial, sebab tujuan akan menjawab permasalahan. Kalau permasalahan tidak jelas , penelitian tidak bisa dilakukan dengan baik.
• Penemuan masalah harus dibarengi dengan pemecahan masalah.
• Proses penemuan masalah: Identifikasi bidang, pemilihan pokok masalah, dan perumusan masalah.

Tipe Masalah Penelitian
• Masalah dalam lingkungan organisasi
• Masalah dalam area tertentu suatu organisasi.
• Persoalan teoritis untuk menjelaskan fakta.
• Peramasalahan yang perlu jawaban empiris.

Kriteria Masalah
• Merupakan Bidang masalah dan topik yang menarik.
• Signifikansi secara teoritis dan praktis.
• Dapat diuji melalui pengumpulan data dan analisis data.
• Sesuai dengan waktu dan biaya.

Sumber Penemuan Masalah
• Kajian teoritis
• Kajian Empiris

Perumusan Masalah
• Rumusan harus jelas dan tegas.
• Tidak ambiguitas
• Mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Kajian Teori Dan Riset Terdahulu
• Teori itu penting sebagai orientasi yang membatasi jumlah fakta yang harus dipelajari.
• Teori memberikan pedoman yang dapat memberikan hasil terbaik.
• Teori memberikan sistem mana yang harus dipakai dalam mengartikan data yang tepat.
• Tori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta.

Pengertian Teori
Kumpulan konstruk atau konsep, definisi, dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena.

Tiga Hal pokok Dalam teori
• Elemen teori terdiri dari konstruk, konsep dan proposisi.
• Memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena melalui hubungan antar variabel.
• Tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi fenomena alam.

Contoh
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
No Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan
1 Promosi 1.Iklan 1. Media iklan no.1
2. Tema Iklan no.2 dst
2.Publisitas 1. frekuensi no.3
2. waktu no.4 dst

ILMU, PENELITIAN DAN KEBENARAN (SESI 2)

SESI 2

Others refferences
• Moh. Nazid Phd., 2005,”Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia.
• Drs. MArzuki,MM.,2002,”Metodologi Riset”, FE UII, Yogyakarta.
• Prof. DR. Suharsimi Arikunto,2006,”Prosedur Penelitian”, PT.Rineka Cipta, Jakarta.

Ilmu, Penelitian dan Kebenaran
• Ilmu,Lahir dari rasa keingintahuan manusia.
• Definisi:
1. Pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum.(Moh. Nazid,2005)
2. Pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis. (Moh. Nazis,2005)
3. Ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progres manusia secara menyeluruh. Termasuk didalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis melalui pengamatan terus menerus yang telah menghasilkan kebenaran yang bersifat umum. (J. Maranon,1953)
4. Ilmu bukan saja merupakan himpunan pengetahuan yang sistematis, tetapi juga metodologi. Ilmu telah memebrikan metoda dan sistem, yang mana tanpa ilmu akan merupakan suatu kebutuhan saja(V.A.Tan, 1954).
Sehingga dengan Ilmu :
1. Dapat ditemukan materi-materi alamiah
2. Memberikan rasionalisasi sebagai huku alam.
3. Membentuk kebiasaan.
4. Meningkatkan keterampilan observasi, eksperimentasi, klasifikasi, analisis dan generalisasi
Dan ilmu akan terus berkembang dan membantu kemampuan
membentuk persepsi, dan membantu
Kemampuan berpikir secara logis (Penalaran).


Proses Berpikir
(Suatu refleksi yang teratur dan hati-hati)
• J. Dewey (1933) urutan proses berpikir sebagai berikut :
– Timbul rasa sulit (Sulit adaptasi terhadap alat, mengenal sifat, atau menerangkan hal yang datang tiba-tiba.
– Pendefinisian rasa sulit sebagai PERMASALAHAN.
– Muncul suatu kemungkinan pemecahan, reka-reka, hipotesis, teori sementara.
– Ide pemecahan diuraikan dengan rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan data.
– Menguatkan pembuktian tentnag ide pemecahan dan menyimpulkannya melalui percobaan-percobaan atau keterangan-keterangan.
• Kelly (1930), urutan proses berpikir :
– Timbul rasa sakit
– Pendefinisian rasa sakit
– Mencari pemecahan sementara
– Menambahkan keterangan terhadap pemecahan masalah yang menuju kepada kepercayaan bahwa pemecahan masalah tersebut benar
– Percobaan / verifikasi eksperimental
– Penilaian terhadap hasil percobaan untuk menerima atau menolok alternatif pemecahan tersebut
– Memberikan pandangan ke depan / gambaran mental tentang situasi yang akan datang, untuk dapat menggunakan pemecahan tersebut secara tepat.

Kriteria berpikir secara nalar:
1. Ada unsur logis di dalamnya
• Tiap bentuk berpikir mempunyai logikanya sendiri.
• Berpikir secara logis mempunyai konotasi jamak (orang lain dapat menggunakan logikanya, menurut asumsi/persepsi yang lain)
2. Ada unsur analitis
• Kegiatan berpikir itu sendiri merupakan kegiatan analisis
• Sifat analitis merupakan konsekuensi dari adanya pola berpikir tertentu

berpikir secara ilmiah / berpikir ilmiah, berarti:
Melakukan kegiatan analisis dalam menggunakan logika secara ilmiah.
Merupakan gabungan antara penalaran secara deduktif dan induktif.

Penelitian
• Kamus webster’s New International :
Adalah penyelidikan yang hati-hati dan terus menerus dalam mencapai fakta dan prinsip-prinsip, penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.
• Hillway (1956)
Suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hai-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.

Kaidah atau sifat Berpikir Ilmiah:
1. skeptik. Selalu mempertanyakan suatu kebenaran (teori) yg ada.
2. analitik. Selalu mencari hubungan-hubungan dari sesuatu yg diamati.
3. kritik. Memberikan justifikasi atau penafsiran dan pertimbangan terhadap temuan atau mungkin kesalahan dari hasil kajian sebelumnya.

Pendekatan Berpikir Ilmiah:
1. cara berpikir deduktif. Dari pernyataan (konklusi) yg berlaku secara umum kemudian ditarik konklusi secara khusus.
2. cara berpikir induktif. Utk memperoleh konklusi yg bersifat umum bertolak dari fakta-fakta yg bersifat khusus.

Alat utk mencapai pengetahuan tsb dinamakan syllogisme, atau argumentasi yg terdiri dari 3 proposisi (pernyataan yg menolak/membenarkan suatu keadaan) :
1. premis (asumsi/ dasar argumentasi) mayor atau minor.
2. premis minor.
3. konklusi.

Contoh pola pikir Deduktif:
1. Semua manusia pasti mati (premis mayor).
2. Presiden adalah seorang manusia (premis minor).
3. Jadi, presiden pasti mati juga (konklusi).

Contoh pola pikir Induktif:
1. Desa A di kec Ciboleger, Kab Lebak adalah desa miskin (premis minor).
2. Desa B di kec Ciboleger, Kab Lebak adalah desa miskin (premis minor).
3. Jadi, semua desa di kec Ciboleger, Kab Lebak adalah desa miskin (konklusi). à (premis mayor)

Ilmiah tidaknya penelitian dpt dilihat dari sistem dan metode yg digunakan. Peneliti harus bersifat obyektif dlm mencari jawaban permasalahan, dan prosedur yg dilakukan harus jelas, sistematis, dan terkontrol.
Beberapa karakteristik dari penelitian ilmiah, yaitu:
1. Objektif. Prosedur harus jelas. Keobyektifan penelitian ilmiah berhubungan erat dengan fakta-fakta dari hasil prediksi sebelumnya.
2. Empiris. Berkaitan erat dengan dunia dan dapat diukur. Kalaupun ada peristiwa abstrak, seyogyanya didefinisikan secara operasional,
3. Sistematis. Terkait dengan penelitian sebelumnya. Harus mengacu studi-studi sebelumnya. àmembantu upaya mengidentifikasi luasnya masalah dan faktor-faktor penting yg relevan dgnn studi. Dlm mengkaji literatur dan pelaksanaannya konsisten dan teratur.
4. Prediktif. Ilmu pengetahuan berhubungan dgn kondisi sekarang dan mendatang. Teori/model digunakan utk meramal perilaku masa mendatang. Suatu teori yg baik memiliki daya prediksi yg tinggi

Kadar ilmiah suatu penelitian dilihat dari segi:
1. kemampuannya memberikan pengertian yg jelas (understanding) tentang masalah yg diteliti,
2. kemampuannya untuk meramalkan (prediction), artinya sampai dimana kesimpulan yg dicapai bila data yg sama ditemukan di tempat lain atau di lain waktu.

Hasil suatu penelitian dapat menjadi ilmu pengetahuan jika temuan penelitian tsb telah disepakati banyak kalangan akademisi.
Karena keterbatasan manusia, pada dasarnya kebenaran ilmiah bersifat relatif karena apa yang dimaksud ”benar” tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Misalnya Benar menurut:
• Peraturan Perundang-undangan dan Hukum yang berlaku,
• Suara Mayoritas dan Minoritas (pemungutan suara di alam demokrasi),
• Makroekonomi vs Mikroekonomi
• Kebudayaan tertentu,
• Kitab-kitab suci, dll

Meskipun kebenaran ilmiah bersifat relatif tapi kita harus yakin bahwa ada kebenaran yg hakiki atau kebenaran mutlak ttg alam semesta ini. Untuk itulah kita perlu ilmu untuk memperoleh kebenaran yg hakiki tsb.

Pendekatan Lainnya
• Metode Positivisme (August Comte; 1798-1857). berpangkal kpd apa yg telah diketahui, yg aktual atau yg positif. Mengabaikan segala uraian atau persoalan di luar yang ada sebagai fakta. à menolak metafisika, shg dlm filsafat ilmu dibatasi hanya pd segala yg tampak atau gejala-gejala saja.
• Metode Kontemplatif mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkannya cenderung akan berbeda-beda. Metode ini mengembangkan suatu kemampuan akal yang disebut intuisi. Pengetahuan yang diperoleh melalui intuisi ini disebut cara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh para nabi atau Imam Al-Ghozali.
• Reductio ad absordum, yang sering digunakan dalam matematika, mengasumsikan sesuatu salah dulu, kemudian jika sesuatu tersebut setelah dibuktikan ternyata benar maka sesuatu tersebut terbukti benar.

Selasa, 21 Oktober 2008

SESI 11 -16

SESI 11

TATA CARA PENULISAN KUTIPAN

SESI 12

PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN

(BAB I)

SESI 13 – 16

PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN

Skala Pengukuran (SESI 10)

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kuantitatif peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen, karena penelitian kualitatif peneliti merupakan key instrument.

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti, sehingga jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. (Bila variabelnya 5 maka instrumen yang akan digunakan juga 5).

A. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

  1. Skala Likert

Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat danpersepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analsisi kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor (1 – 5 atau disesuaikan dengan kebutuhan).

a. Contoh bentuk checklist

SS Sangat setuju skor 5

ST Setuju skor 4

RG ragu-ragu skor 3

TS Tidak setuju skor 2

STS Sangat Tidak setuju skor 1


Pertanyaan

Jawaban

SS

ST

RG

TS

STS

1

Prosedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan


Ö




2

………………..






Bila kuesioner tersebut diberikan kepada 100 orang, yang jawabannya sebagai berikut :

25 orang menjawab SS

40 orang menjawab ST

5 orang menjawab RG

20 orang menjawab TS

10 orang menjawab STS

Berdasarkan jumlah skor yang telah ditetapkan maka :

Jumlah skor untuk :

25 orang x 5 = 125

40 orang x 4 = 160

5 orang x 3 = 15

20 orang x 2 = 40

10 orang x 1 = 10

Jumlah skor ideak (kriterium) untuk seluruh item adalah :

5 x 100 orang = 500 (SS)

Jumlah skor terendah

1 x 100 orang = 100 (STS)

Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu :

(350 : 500) x 100% = 70%




b. Bentuk pilihan ganda

1. ProsedurProsedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan anda?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Tidak Setuju

e. Sangat tidak setuju

  1. Skala Guttman

Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain. Penelitian menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Skala ini dpat pula dibentuk dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah. (Analisa seperti pada skala likert).

Contoh :

1. Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?

a. Setuju b. Tidak Setuju

  1. Semantic Deferential

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan neagtif.

Contoh :

Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda




Bersahabat

5

4

3

2

1

Tidak Bersahabat

Tepat janji

5

4

3

2

1

Tidak tepat janji

Memberikan kepercayaan pada staf

5

4

3

2

1

Mendominasi staf

  1. Rating Scale

Pada rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala ini responden tidak menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi mejawab salahs atu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan.

Contoh:

Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?

Beri jawaban angka :

4 bila tata ruang itu sangat baik

3 bila tata ruang itu cukup baik

2 bila tata ruang itu kurang baik

1 bila tata ruang itu sangat tidak baik

jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia :

No. Item

Pertanyaan tata ruang kantor

Interval jawaban

1

Penataa meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek

4 3 2 1

2

Pencahayaan alam tiap ruangan

4 3 2 1

3

…………….


SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kuantitatif peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen, karena penelitian kualitatif peneliti merupakan key instrument.

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti, sehingga jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. (Bila variabelnya 5 maka instrumen yang akan digunakan juga 5).

A. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

  1. Skala Likert

Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat danpersepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analsisi kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor (1 – 5 atau disesuaikan dengan kebutuhan).

a. Contoh bentuk checklist

SS Sangat setuju skor 5

ST Setuju skor 4

RG ragu-ragu skor 3

TS Tidak setuju skor 2

STS Sangat Tidak setuju skor 1


Pertanyaan

Jawaban

SS

ST

RG

TS

STS

1

Prosedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan


Ö




2

………………..






Bila kuesioner tersebut diberikan kepada 100 orang, yang jawabannya sebagai berikut :

25 orang menjawab SS

40 orang menjawab ST

5 orang menjawab RG

20 orang menjawab TS

10 orang menjawab STS

Berdasarkan jumlah skor yang telah ditetapkan maka :

Jumlah skor untuk :

25 orang x 5 = 125

40 orang x 4 = 160

5 orang x 3 = 15

20 orang x 2 = 40

10 orang x 1 = 10

Jumlah skor ideak (kriterium) untuk seluruh item adalah :

5 x 100 orang = 500 (SS)

Jumlah skor terendah

1 x 100 orang = 100 (STS)

Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu :

(350 : 500) x 100% = 70%




b. Bentuk pilihan ganda

1. ProsedurProsedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan anda?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Tidak Setuju

e. Sangat tidak setuju

  1. Skala Guttman

Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain. Penelitian menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Skala ini dpat pula dibentuk dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah. (Analisa seperti pada skala likert).

Contoh :

1. Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?

a. Setuju b. Tidak Setuju

  1. Semantic Deferential

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan neagtif.

Contoh :

Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda




Bersahabat

5

4

3

2

1

Tidak Bersahabat

Tepat janji

5

4

3

2

1

Tidak tepat janji

Memberikan kepercayaan pada staf

5

4

3

2

1

Mendominasi staf

  1. Rating Scale

Pada rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala ini responden tidak menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi mejawab salahs atu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan.

Contoh:

Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?

Beri jawaban angka :

4 bila tata ruang itu sangat baik

3 bila tata ruang itu cukup baik

2 bila tata ruang itu kurang baik

1 bila tata ruang itu sangat tidak baik

jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia :

No. Item

Pertanyaan tata ruang kantor

Interval jawaban

1

Penataa meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek

4 3 2 1

2

Pencahayaan alam tiap ruangan

4 3 2 1

3

…………….